20 Desember 2013

Tentang Jarak

Berikan ia jarak agar tak membebat, beri ia ruang agar mampu bergerak. Rasakan tiap rindu yang menyergap, jangan paksakan ia pergi, rasakan, rasakan.

Kadang hanya jarak yang mampu membuatnya berbalik dan menatapmu. Memperlambat langkahnya agar bisa seirama denganmu. Walau akhirnya ia kembali berlari jauh, tetap, beri ia jarak.

Menikmatinya dalam jarak memberikan kepuasan tersendiri, bukan? Sakit memang tapi hanya ini yang mampu ia lakukan agar kamu berbalik dan menyapanya.

Seperti yang selalu ia panjatkan untukmu, harapan. Harapan untuk mendekap dan berbagi jarak hanya denganmu.

16 November 2013

Breathtaking..

Picture worth thousand words...
tanpa edit. tanpa candid. tanpa manusia.
hanya mengagumi apa yang ada.
banyak bersyukur, banyak bersyukur..

seperti posting sebelumnya, saya bersyukur diberi kesempatan kesini.
menapakan kaki disini. di tempat ini.
ditempat yang menjadi mimpi sekian lama.

alhamdulillah..









all courtesy by me.
taken from my Xperia ZL with no filter..





Ranu Kumbolo-Bromo
November, 2013

6 November 2013

Renungan (lagi)

.

Seperi biasa, setiap perjalanan selalu memberikan renungan dan sesi penyadaran untuk saya. Tak terkecuali perjalanan ini.
Sebelumnya, beberapa tahun lalu saya dengan polosnya meminta kebaikan hati 2 orang teman menemani saya ke tempat ini. Tapi takdir berkata lain. Seorang teman dengan asyik pergi sendiri tanpa pesan, dan baiklah saya pun bergeming.
Beberapa bulan lalu seorang teman yang saya ajakpun pergi. Dengan mendadak dan pulang membawa banyak perubahan. Kali ini, saya berjanji ga akan lagi bergantung pada manusia manapun. Saya bisa sendiri.
Tuhan memang maha baik, bulan lalu ajakan pergi ketempat ini datang. Dengan tambahan bonus yang tak saya sangka. Saya putuskan pergi tanpa pikir panjang.
Dan dengan segala kemaha perkasaan dan maha baiknya, sekali lagi allah buktikan rasa sayangnya pada saya. Ketika pergi bersama orang asing yang langsung menganggap saya teman dan menjaga saya tanpa pamrih, saya tau allah menjaga saya lewat mereka.
Ini kado terhebat untuk tanggal 20 nanti, allah sudah berikan pada saya. Like no other human, allah make it real not only keep a promise..

27 Oktober 2013

When we starts to keep story by ourselves.
When I no longer call you when I cry.
When you cant share your happiness with me.
When we not choose same path anymore.

Maybe we try to say good bye.
Try to say something that we dont want.
Some people meant to be fall in love with someone but not meant to be together.
That's how life works.

30 September 2013

Mungkin Merindu

Kadang kita merasa merindu dengan sangat. Merindu yang teramat. Kemudian bertanya, siapa yang dirindu?

Kadang secara acak otak mengacak acak deretan wajah yang membuat kita merindu. Rindu yang teramat sangat. Tapi sungguhkah kita merindu mereka? Kalau bukan wajahnya yang kita rindu lantas apa?

Memang kita merindu mereka yang muncul atas perintah sang otak. Merindu dengan sangat. Tapi mungkin bukan wajahnya yang kita rindukan. Bukan siapa. Tapi apa.

Mungkin kita merindukan siapa kita saat bersama mereka. Atau sekedar merindukan rasa yang ada saat bersama dengannya. Mungkin kita hanya merindukan diri sendiri. Merindu bagaimana rasanya merasakan rindu saat merindu mereka.

Bukan sekedar siapa, atau hanya apa. Rindu ini lebih dari sekedar merindukan sebuah nama.

18 September 2013

Dia Putuskan Pergi

kali ini tidak ada lagi kata menunggu.
dia memutuskan berhenti sebelum memulai.
mengikhlaskan sebelum tak mampu.
melepaskan sebelum tak mau melepas.

tidak ada lagi kata bertahan untuk hal yang tak pasti.
diumur segini masih mau main hati?
rasanya terlalu lelah untuk sekedar berlarian mengejar mimpi fana ini
mimpi yang terlanjur dimiliki orang lain.

sejauh-jauhnya langkah ini, tak pernah lebih jauh dari hati ini ingin berlari.
tak lagi bisa pungkiri adanya rasa di dalam sana yang tak mau lagi tak diakui
mau tak mau harus mengiyakan terjadinya gejolak yang dia pun tak tau bagaimana terjadinya

maka kali ini tanpa menunggu, dia putuskan pergi
sekali lagi sebelum semuanya menjadi tak tentu lagi
kalau takdir memang ingin menyatukan, maka bersatulah.

setidaknya keyakinan ini membuncah saat dia putuskan tak lagi menunggu
setidaknya dia kemballi yakin Tuhan tak pernah tidur.

The Maps

Source


I know you already find your world. You no longer need a map. But I still left one for you, in case you lost yours then you know how to find me.
Sincerely,
Me

10 September 2013

Another border.
Another sad story.
Another reason to avoid having relationship.
Another situation.

Insanity does exist in me, maybe.

1 September 2013

Mungkin Demikian

Mungkin mereka sudah lelah
Atau bosan mendengarkan
Bosan mendengarkan cerita yang itu saja
Lelah dengar cerita yang sama

Kamu boleh beralasan, merekapun demikian
Maka jangan memaksa, jangan membebat
Mungkin hidup yang memang tak lagi sama

19 Agustus 2013

Sebuah Alasan

Aku mencintaimu perlahan tapi pasti.
Mencintaimu tanpa tapi, tanpa obsesi.
Mencintai dengan sederhana, tanpa bisa dipahami.

Aku mencintaimu tanpa ingin memiliki.
Mencintaimu dengan besar hati.
Mencintai karena Illahi.

Aku mencintaimu dalam tenang, mengalir dengan tujuan yang aku yakini.
Mencintaimu dalam tiap syukur yang terucap.
Mencintai dalam doa yang terpanjat.

Kamu adalah alasan yang tak pernah aku minta. Mengubah arogansi ingin memiliki pergi. Kamu adalah harapan yang tak menyakiti. Membuat doa menjadi bernyawa.


Agustus, 2013

12 Agustus 2013

Many

Do you have something to say?
Many.

Is't better left unsaid, isnt it?
Many things better left unsaid. Many.

10 Agustus 2013

Unsure Thingy

I was never sure of what I feel for him. If you ever asked youself do I love him/her maybe you wanna make sure where your love was coming from. For me, I should make sure this one before making any decision.

When I love someone because logically I cant resist not to love them, I will step back and decide not to have any commitment with them. Logically show that I was thinking, prefer not to love while I'm still thinking.

Then when I love someone wholeheartedly, maybe I still step back a moment, take a space to feel those love clearly. Is that just an impulsive love? Just lust? Or another obsession thingy?

Realizing that I was so damn complicated and mysterious person, I prefer being alone when I still unsure to have commitment with anyone. Especially when I was unsure with what I felt for those person, I will step back then give a space for both of us.

Maybe someday when I already met my spouse, you'll sure that I love him because when you asked me why I love him, I just tell you that I love him with no reason. I just love him.

8 Agustus 2013

Sesimple Berkata Maaf

Mungkin saya ga pandai menyampaikan maksud hati dengan baik dan benar, bahkan mungkin sering kali banyak kalimat bermakna ganda saya gunakan.

Namun untuk sekedar berkata "maafkan saya ya" rasanya makhluk bodoh pun tau maknanya dan bisa mengungkapkannya dengan jelas walau tanpa kata.

Masalahnya adalah mampukah kita mengalahkan ego atau kebanggan atas diri sendiri untuk sejenak mengakui kesalahan yang mungkin membekas di hati orang lain?

Mohon maaf lahir batin, seluruh makhluk hidup :)
Selamat lebaran.

21 Juli 2013

Berlayar Kembali

Saatnya berlayar kembali. Mengarungi dan mencari. Berpegang pada arahan illahi. Kembali memberanikan diri untuk berlari, sekali lagi. Dengan tujuan yang berbeda. Kali ini, tak ada lagi tangis yang menyertai. Perempuan itu sudah belajar berdiri. Belajar menjadi kaki untuk dirinya sendiri.

Lautan masih cukup luas 'tuk dijelajahi. Sekali lagi, ia kembali kehilangan lautnya. Pun tak inginkann bersandar pada labuhan terdekat. Perempuan itu memilih pergi, berlayar sekali lagi. Memohon illahi merestuinya menjalani hari.

Dia kembali kehilangan lautnya. Kembali harus mencari arus baru. Untuk bisa sekali lagi terbawa pergi. Pergi jauh dari tepi labuhan yang menantinya. Mungkin ia terlalu takut melangkah, terlalu takut menghadapi. Mungkin benar dan ia tak mampu lagi mengakui.

Sejujurnya, badai tak lagi mampu lemahkannya. Karena ia sudah sangat lelah, hingga hanya ingin berdiam. Berdiam pada lautnya. Lautnya yang mati. Lautnya yang hendak pergi. Semoga Tuhan tau, apa ingin hati perempuan itu. Karena isaknya tak lagi akan menderu. Dia akan mencari lautan baru.

Kali ini tak banyak mau, cukup biru dan tenang. Sudah cukup.


Courtesy of this

courtesy of this blog






21 Juli 2013
Kepada angin yang membuat daun berpisah dengan pohon 
Kepada pantai yang membuat laut berpisah dengan kapal
Mungkin ada rindu yang tak mampu disampaikan mereka padanya.

Apakah daun yang gugur pernah merindu pohon yang menaunginya?
Apa kapal yang bertertambat pernah merindu laut yang membebaskannya?
Mungkin, mungkin ada. Mungkin membara.




15 Juli 2013

Quick Post: Friendship Nowadays

Back Street Boys once had a song called Show Me the Meaning of Being Lonely. I already know the meaning of being lonely but I never been feel this lonely before. Then I realize, I had a situation here.

Basicly, I didnt have much friend. Surely, closest friend must be different from any other you-name-it friend, right? But today, I just wanna know, does it friendless that I feel? Since I only received texting from "dia lagi-dia lagi, lu lagi-lu lagi" or my phone only ring when supplier or my office call, I had may question, suddenly I had many thought inside. 

Does your Smartphone plays many role in your life? Lately, I guess yeaa, play that muchooo. Cause this situation happened, since I decided not to use my Blackberry anymore and I still only use my mobile phone which enough for me for call and texting. Not yet back to smartphone.

So, friendship only count when we use same mobile phone? or available when we talk using Kakao talk or Whats App? Yeahh, I called this friendship 3.0 then since you're ureachable when your Blackberry unavailable. 

Hey fellas, do you still remember how to sending text message? You cant find me anytime, anywhere also by texting or calling me. Maybe I'm not as available as your gadget, but I always available as your friend as always :)



Yang Maha Baik, sedikit ceritaku tentang-Mu

Allah maha mendengar. Maha tau, ga pernah lupa dan ga pernah alpha.

Mungkin ini tulisan pertama saya yang belagak religius. Sesungguhnya saya sama sekali ga akan menulis tentang hal-hal yang berbau religius. Kenapa? Karena saya yakin, tuhan saya, tuhan kamu, tuhan anda, sama saja. Mereka maha segalanya, bagi masing-masing pengikutnya. Bagi saya, Allah, Dzat yang maha segalanya. Pengen berbagi sedikit tentang bagaimana, Dzat yang Maha ini selalu berhasil menukar kesakitan dengan suka cita tanpa kita sadari. Kalau ada vote untuk pemberi kejutan sejati, Allah pasti juaranya.

Dulu jaman SD, saya bilang sama ayah waktu beliau ajak saya ke kantornya di daerah Gambir. Saat melewati Thamrin-Sudirman, saya bilang kalau suatu hari saya akan bekerja di gedung-gedung tinggi ini. Sempat saya bekerja di wilayah lain, cukup lama.Tapi ternyata, Allah ga lupa dan Dia dengan segala macam konspirasi tingkat dewanya sama alam semesta, membuat saya sekarang berada di lantai 23 sebuah gedung di jalanan tersebut. Subhanallah, Allah ga pernah lupa, Maha dengar dan mencatat, bahkan gumaman anak ingusan yang belum ngerti apa itu bekerja.

Cerita lainnya, tentang bagaimana Dia mengajarkan saya untuk merasakan pengalaman melepaskan. Ga berani nyebutnya meng-ikhlas-kan, kuatir ternyata saya belum ikhlas ehehehe. Intinya, malem itu ditengah-tengah ketidakjelasan hidup (beneran ga jelas deh, serasa mati rasa, pikiran antah berantah, mata bengkak dan perut super perih), tiba-tiba saya bergumam kecil, berdoa sedikit. Mungkin beliau lantas menemukan bahwa doa kecil ini tulus, sepenuh hati, jujur karena diucapkan antara sadar dan ga sadar. Lantas Dia mencatatnya, membantu meluluhkan hati yang keras dan membantu saya menjalani hari-hari berikutnya. Efek dari doa kecil saya malam itu? Subhanallah. Entah berapa banyak rasa syukur yang harus saya ucap. Allah dengan baiknya mempermudah urusan saya dengannya, membuat kami masih bisa bersama-sama sesuai dengan doa yang saya minta.

Sebenernya banyak pengalaman yang membuktikan betapa WOW-nya beliau sebagai pemberi kejutan. Sukses membuat saya cengar cengir sendiri, sukses membuat saya lulus kuliah padahal saya ga tau siapa yang mengerjakan skripsi saya x_X *berasa ga nulis apa-apa saking men-zombie-nya*.

Intinya, selama masih ada keyakian akan kekuatan Tuhan, jangan pernah berhenti berharap pada sang pemberi harapan ini. Allah dijamin ga PHP deh. Kadang emang sih bertahun kemudian harapan kita baru bisa terkabul, atau bahkan mungkin ga terkabul sama sekali. Tapi sadarkan kita kalau lantas Tuhan mengganti dengan yang lebih baik?

Tuhan tau, Dia hanya menunggu. Mungkin menunggu untuk kembali diminta, kembali dipercaya atau kembali diberi kuasa untuk mengatur hidup kita. Terkadang, kita terlalu sibuk menata hidup sampai lancang mengesampingkan yang punya hidup, ga melibatkan Dia waktu berencana.

Berserah, pasrah bukan tanpa usaha. Jauh beda sama malas berusaha. Percaya bukan lantas diam saja. Percaya itu perkara hati. Berencana urusan otak.

Dibalik tingginya tembok tak terlihat ini, saya masih memelihara percaya pada beberapa sendi kehidupan. Maaf ya Tuhan yang maha baik, masih ada satu sendi hidup yang saya belum bisa percayakan pada-Mu, sepenuhnya. Mungkin kelak akan sepenuhnya. Atau mungkin tidak sama sekali.



29 Juni 2013

"...berbagi takdir kita selalu, kecuali tiap kau jatuh hati
kali ini hampir habis dayaku..."


Tapi kita bukan malaikat 'kan?
Jadi wajar kalau manusia tidak tau, karena mungkin hanya malaikat yang tau.
Mungkin saya permissive, any other choice I could choose?


"...tak tega biarkan kau sendiri
meski sering kali kau malah asyik sendiri..."



dewi lestari-Malaikat Juga Tau

25 Juni 2013

Dear You



dear you,

would you please get out of my life?
thank you for  your kindness

sincerely,
me




14 Juni 2013

Belagak Filosofis

Tak banyak yang saya ingat dengan baik bagaimana percakapan singkat yang terjadi tanpa sengaja itu terjadi. Mungkin saya terbawa suasana, labil begitu kata orang.

"merasakan ada, nyata, baru kerasa saat kondisi begini ya" 
"maksudnya?"
"iya, nyata. ada. ada bukan harus terlihat bentuknya, nyata ga selalu harus bisa dipegang. tapi terasa apakah ada atau enggak"
"ohh, gelap ya?"
"iya jadi kita ga bisa liat apakah ada atau enggak, apakah yang kita pegang nyata. tapi bisa dirasakan kalau ada. itu lebih penting daripada terlihat ada tapi ga ada"

Sebenernya, saya juga ga ngerti percakapan macam apa itu. Kelihatannya bagus aja. Dalem gitu kalo kata orang.

Bangun dari Koma

Hai kamu, seonggok daging hidup yang memiliki magis pada tiap tatapanmu.
Aku memandangi mu yang saat ini terduduk tepat dihadapanku, lagi.
Sama seperti hari lainnya selama beberapa tahun ini.
Selalu disini, sofa ini, menu itu dan banyak cerita.

Kali ini aku yang memilih tempat, aku duduk membelakangi televisi.
Bising, aku kurang suka sebetulnya.
Tapi kamu ada disebrangku tepat pada satu titik diantara kedua mataku.
Kadang aku begitu merindunya menceritakan banyak hal yang tak bisa aku bendung.
Kadang aku hanya diam menyimak mata itu berbicara, bicara bahasa yang tak berhasil kamu ubah jadi kata.

Tetiba aku sampai pada bagaimana kamu, aku dan tempat ini dan bising ini mengawali cerita.
Bertahun lalu sejak aku mengidap kecintaan akut padamu.
Akut dan kronis. Seolah tinggal kamu seonggok daging hidup dengan mata yang mampu berbahasa.
Dan atas nama melestarikanmu, hanya aku yang boleh memilikinya.
Begitu inginnya.

Sampai berbulan lalu aku tersadar, dan berhenti.
Kembali bernafas, menyadari aku bisa bernafas, masih bisa bernafas.
Seketika aku sembuh. Bangun dari koma. Melepas semua ke-akut-an.
Aku sembuh dari kecanduanku padamu.

Dan dengan segenap keikhlasan hati aku sadari, mata magismu tak'kan pernah termiliki kecuali dia.
Yang selalu berada dalam bawah sadarmu.
Walau tidak katamu, tapi kamu adalah raga dalam bawah sadarku.
Aku tau, ada harta yang tak bisa kamu miliki tapi tak bisa kamu relakan pergi.

Suara bising TV mengembalikan ku, bersama kamu dan tempat ini dan rasa ini dan tawa ini.
Dengan atau tanpa rasa ini, aku, kamu dan tempat ini akan selalu ada. Nyata.



Sekelebat Pemikiran

Kita dipaksa menggenggam saat ingin melepas, dan dipaksa melepas saat ingin menggenggam
(seorang teman pada sebuah masa, 2006)


Mungkin takdir harus memaksa kita untuk paham, bagaimana sebuah perjalanan tak selalu berakhir dengan tujuan
(sebuah lamunan, 2010)


Kenapa tuhan kadang menunjukan pertanda saat kita tak ingin melihatnya, dan seolah diam saat banyak bertanyaan kita ajukan?
(perempuan banyak pertanyaan, 2013)


Kadang kita membuang orang yang menyayangi kita dan mengharapkan orang yang tidak menyayangi kita, untuk menyayangi kita
(seorang teman lainnya pada sebuah kedai burger, 2013)




Karena bertanya tak membuatmu berdosa (Fahd Djibran dalam "A Cat in My Eyes")

10 Mei 2013

Re-read her text message on my smartphone, makes me think more and more. Am I too dramatize this phase? Maybe ya. Sometimes I do feel like this phase has too many unsuitable act, not necessary-needed-act.

"then give it a break, han. give your heart a break, give your soul a break" She made an echo inside my head after texting me that. It will be a long break, a very long recovery journey for my self.



12 April 2013

Peluk

Sederhana, tapi demanding. Sangat.

Cuman mau dipeluk. Membutuhkan sebuah pelukan ringan, menentramkan atau apalah namanya. Bukan pelukan penuh nafsu birahi ala film 17+.
Cuman merindukan pelukan dari sahabat yang sulit didapat. Cuman pelukan penambah imun tubuh, biar ga gampang sakit kalo kata iklan.
Cukup 1x sehari, sesuai dosisnya. Apa daya peluk sangat sulit didapat. Mungkin harus dengan resep dokter setempat dan tidak dijual terpisah dari si empunya badan.

Demanding kan? Sangat.

9 April 2013

Am I blessed?

Pertanda. Sebagian orang menyebutnya feeling. Sering juga kan denger ungkapan atau jawaban orang "ya feeling aja". Padahal mungkin itu kata hati.

Kadang mungkin kita terlalu sibuk untuk mendengarkan hati, pikiran atau apalah namanya. Kadang kita juga bersikap ga mau over-think sampai kita ga bisa bedain mana yang over-think dan mana kata hati.

Bedanya dari beberapa orang atau kebanyakan orang, saya termasuk orang yang harus memuaskan rasa ingin tau. Kepo? Saya lebih suka menyebutnya penasaran. Yang saya kejar adalah kebenaran atas pertanda atau feeling yang saya rasakan. Walau "curiousity kills cat" bergaung terus di telinga, tapi ada hasrat yang nyata. Ada haus yang mengharuskan saya mencari air untuk minum, begitu rasanya.

Seandainya memang setelah melakukan ini itu untuk membuktikan pertanda ini dan feeling saya salah, saya terima itu, mungkin kali itu saya over-think. Akan tetapi pada banyak kesempatan dengan atau tanpa melakukan ini itu, kebenaran atas feeling itu tersaji tepat di depan mata saya. Kadang tanpa saya minta, tanpa saya sangka.

Pada momen seperti itu dan pada banyak momen lainnya, saya hanya bisa bergumam "am i right ? Again?". Dan dilanjutkan dengan desahan nafas panjang, sebagian besar karena kebenaran membebani saya. Kenapa? Karena kadang kebenaran itu menyakitkan, bukan?

Melihat, merasakan dan mendengarkan lebih banyak sering kali menjadikanmu lebih peka. Mungkin menjadi agak-lebih-peka-sedikit terasa menyenangkan bagi sebagian orang tapi saya justru ragu. am i blessed?

1 April 2013

ada masanya sebuah perjalanan harus terhenti dan menyerah pada takdir yang tak lagi pinjami arah. menyerahkan semua perkara dunia pada sang pencipta. pada titik ini mungkin tidak ada lagi kita, hanya tinggal saya.

berjalan melewati ruang waktu tanpa kawan, tanpa teman. hanya pendar kepercayaan yang senantiasa mengawasi. sampai pada titik ini saya hanya bisa ucapkan janji pada diri sendiri,agar ia masih mau tegap berdiri. mungkin nanti saya akan kemabli, bersama waktu dan serpihan kenangan tentang kita. semoga takdir masih mau pinjami arah agar saya tau harus kembali ke tempat yang kalian sebut rumah.



cukup rasanya. tidak perlu lagi basa basi. pertanyaan retorika berulang yang akan tetap menjadi misteri. tidak perlu diungkap. biarkan diam dan membusuk. pada titik ini pertanyaan tentang arti berbagi menjadi khayalan tingkat tinggi yang selamanya tak bisa saya pecahkan.

kadang diam adalah bahasa yang paling mudah dimengerti. tdak multi tafsir seperti tulisan ini. tulisan basa basi belaka. cerita ngalor ngidul semata. kadang rasa adalah satu-satunya kemurnian yang bisa diabadikan. tetap terasa walau sekian lama tak ada. tak terlihat bukan berarti tak ada. tak ada bukan berarti tak pernah disana. mungkin, masanya telah usai.


20 Maret 2013

Here's My Sunset

Ceritanya berburu sunset disalah satu secret beach di Bali. Kami ceritanya melakukan petualangan kecil (kenapa petualangan? karena lebih terasa bertualang daripada berlibur :P) 

Ceritanya lagi saya ikut-ikutan jadi photografer dadakan yang sibuk menghujani sunset singkat dengan jepretan ala photografer profesional. 

Jadilah saya abadikan sedikit hasil bidikan saya disini. Sunset itu cepat sekali berlalu. Waktu cerah, waktu masih tinggi mata ga sanggup ngeliatnya. Begitu berpaling sedikit, ternyata sudah tenggelam. 

Selamat menikmati jamuan sunset ala saya langsung dari Pantai Balangan, Bali :)







 
















12 Maret 2013

aku berhenti pada satu titik dan kembali menyadari, "ahh lagi lagi mencintai orang yang salah". 
hai hati, tak bisakah kau sedikit pilih pilih?
tak bisakah kau melihat orang ini sebagai yang tak seharusnya kau cintai?
ahh hati, kau memang terlalu.



Catatan Rasa

kalau ini adalah perjalanan tentang rasa, maka izinkan aku merasakan apa yang seharusnya aku ingin rasakan. kalau ini permulaan, maka izinkan aku mulai menuliskan catatan kecil pada setiap perjalanan yang kita lakukan.

seperti kalimat pada buku bagus milik seorang teman, "perjalanan itu bersifat pribadi. kalaupun aku berjalan bersamamu, perjalananmu bukanlah perjalananku" (Paul Theroux). aku setuju. perjalanan ini walau dilakukan bersama belum tentu untuk bersama. aku berjalan bersama mu, kamu ada disampingku lantas tak berarti bersatu, bukan?

mencintalah seadanya, sebagaimana mestinya. tanpa paksaan. tanpa cercaan. tanpa pengalihan.mungkin nanti akan ada bagian dari perjalanan rasa ini yang perlu kita cermati lagi. perlu dikaji kembali. entah sekedar untuk meratapi atau mempertanyakan sebuah hal yang pasti. entahlah, aku merasakan kembali alur manis yang tersaji walau tanpa ikatan janji. 

aku berani mengawali perjalanan ini, dengan mecintaimu seadanya. tepat pada porsinya. catatan ini aku buat untuk aku kaji kembali nanti. suatu hari aku akan datang padamu dengan sebuah janji, yang akan ku tepati pada diriku sendiri. untuk menceritakan padamu tentang rasa ini.


5 Maret 2013

Sejak kemarin, saya tasbihkan kamu sebagai laut. Mau ga mau, suka ga suka, buat saya kamu resmi jadi laut.

Bukan sekedar laut yang hanya diam dan membalas cerita saya dengan debur ombak. Bukan juga laut yang hanya menatap saya dari kejauhan.




Terima kasih sudah menjadi laut. Membebaskan saya dari tebaran sampah kehidupan. Menjernihkan saya saat keruh tak terelakan. Terima kasih sudah menjadi laut, walau tak bisa dimiliki namun kamu adalah sebuah hal yang pasti.



Tertanda,
Sungai disekitarmu..

1 Maret 2013

Akar, Pohon dan Buah: Sebuah Analogi

Sama dengan pertemuan kita lainnya, banyak ucapannya yang lantas membuat saya terpelanting dan tersadar. Entah berawal dari mana, saya melontarkan pertanyaan yang lantas dijawabnya dengan analogi singkat. Jawabannya selalu singkat, padat, menancap.

"Lu tau cerita gw sama dia kan? Gw selalu cerita sama lu"
"iyaa"
"Cerita dia sama pacarnya tau dong? Gw juga cerita kan hahaha.
Cerita dia sama perempuan-perempuan lainnya juga paham dong.
Seenggaknya sama yang terakhir ini lah"
"iyaa"
"Dari semua cerita dia dengan mereka, where am I then?"


Kamu terdiam sejenak, cuma bergumam "Iya ya". Saya tau maksudnya, tapi saya butuh lebih dari sekedar "Iya, ya", saya butuh lebih dari sekedar ditampar, mungkin saya butuh didorong dari gedung BCA di Sudirman yang tinggi menjulang itu. Saya butuh kamu untuk kembali membuat saya tersadar atas apa yang sudah saya sadari tapi tak mampu saya jalani.


"Lu itu Akar, dia itu Pohon, mereka Buahnya. 
Pohon tanpa Akar ga akan bisa survive, Akar tanpa Pohon, jadi apa coba? Ga bisa juga. 
Tapi posisi lu selalu ga keliatan, ga bisa diliat karena lu adanya didalem tanah, tertutup. 
Buah yang paling keliatan. Pohon tanpa Buah juga jelek kan? Kurang. 
Karena Buah lebih keliatan, wajar kalau si Pohon
akhirnya lebih melihat Buah-buah cantik disekitarnya. 
Tapi ga ada Akar, Pohon juga ga bisa hidup dan tanpa Buah, Pohon ga lengkap.
Dan tanpa Pohon, Akar ga punya arti. Cuman Akar."

Penjelasannya selalu tepat sasaran. Saya terdiam, menatap satu sudut matanya. Sebenarnya saya minta ditolong. Malam itu resmi saya melepas dia dan segala hal yang melekat padanya. Saya lega, terima kasih. Akhirnya, saya harus berani menghadapi apa yang sudah saya tau pasti terjadi. Melepas dia. Saya pensiun jadi Akar. Bukan berarti saya mau jadi Buah. Saya hanya ingin menemukan orang yang tanpa saya, dia ga lengkap dan saya hanya separuh tanpa dia.

Saya ga butuh waktu lama mencerna analoginya, karena saya tau kamu yang paling tau cerita ini. Dimana awalnya, kemana akhirnya, saya rasa kamu yang akan selalu saya bagi. Terima kasih sudah ada dan menjadi nyata hari ini :)

13 Februari 2013

Semua Manusia pada Satu Titik akan Berhenti...

Akhirnya punya waktu untuk sekedar memindahkan pembahasan iseng di gadget canggih sejuta umat ke media yang lebih luas jangkauannya.

Berawal dari obrolan iseng menjelang dini hari, entah dari mana saut menyaut ini terjadi. Saya sudah lama tidak mengasah rasa, mengubahnya menjadi rangkaian bahasa manis. Tapi malam itu, mungkin saatnya tepat sehingga ketikan jari gempal ini merangkai kata begitu saja. Tanpa tedeng aling-aling. Kalau saya bilang saut menyaut, tentu ada pihak lain dong? iya tepat, ada teman saya diujung sana. Berbagi kata lewat ketikan gadget canggih ini.

Diawali dengan sebuah kalimat pancingan "Semua manusia pada satu titik akan berhenti..." begini kira-kira kutipan percakapan malam itu........ *ceritanya menewarang*

Saya: "Your life, is too short to play safe. Don't waste your time, don't waste other's too. 2013, I dare you not to be afraid to be disappointed. You have no idea the bless/ lessons u'll get from that disappointment." - Pastor Jose Carol -- ini buat lu, kata saya

Mr. XYZ: "Pada satu titik aku harus berhenti. Bukan aku tak lagi percaya pada perjuangan. Tetapi aku ingin Surti dan ketiga anakku bisa hidup aman. Paling tidak, aku berhutang pada mereka selama tiga tahun hidup dalam perburuan. Hal 4" -- (beliau mengirimkan kalimat ini, tanpa kata pengantar)

Yang ternyata disusul dengan kalimat "Semua laki2 pada satu titik akan berhenti. Ada yang sekedar berlabuh, ada yang mengkaramkan perahunya pada satu pelabuhan. Namun sekarang laut masih luas diluar sana, gunung masih menantang, haruskah aku berlabuh sekarang? Mr. XYZ- 25 tahun - Baru dipamitan Mantan Nikah" 

(saya lantas tertawa, miris sebenernya. beliau hanya menuntut saya membalasnya "ihhh R doaaang, balas dong" begitu ujarnya)

Saya: "Semua manusia pada satu titik akan berhenti. Entah untuk bersiap maju atau sekedar menyapu peluh. Semua manusia akan berhenti pada satu titik, bukan menyerah pada nasib tapi memberi ruang pada realita. Walau masih banyak bentang pilihan. Karena berhenti bukan pilihan, haruskah memilih untuk tidak memilih?  (hanna, 24th, single, penuh kasih sayang dan segala yg kamu butuhkan. Call me *kedip kedip manja*) " -- Your turn master, ucap saya kemudian


Mr. XYZ: "Semua manusia akan berhenti pada satu titik. Saat dia tiba2 ditabrak takdir yang tak memberinya pilihan. Lalu tergopoh memilih yang ada di depan mata. Mr. XYZ, 25 tahun - Butuh cinta sejati"

Saya: "Semua manusia akan berhenti pada satu titik. Mungkin inilah saatnya ia berhenti karna ia tau cinta sejati tak harus dimiliki (hanna, 24 tahun, the girl who cant be moved)" 

--Kemudian kami ngakak bersama. Ada jeda untuk makan malam dan berkumpul dengan keluarga, jadi gadget pintar kami simpan jauh-jauh dulu. Sampai akhirnya, sebuah kalimat masuk lagi ke gadget saya--

Mr. XYZ: "Semua manusia akan berhenti pada satu titik. Saat semua bintang berhenti menjadi penunjuk arahnya. Saat semua orang mulai sibuk dengan semestanya. Dan hari rabu semakin ragu-ragu. Namun ia akan berjalan terus, sesekali menengok untuk bercinta dengan kenangannya. Mr. XYZ - Setengah ngantuk setengah sadar"

Saya: "Semua orang akan berhenti pada satu titik. Entah karna kaki yang terlalu lelah atau cinta yang terlalu tua. Tak lagi berbalik dan berpikir 'tuk pergi. Mungkin karna malam terlalu larut atau karna cinta yang telah surut. Yang pasti, semua orang akan berhenti pada satu titik. Dimana pijakanmu pada bumi tak lagi menyatukan hati yang terpaut"

--Lantas kami mengucapkan selamat malam dan menemui peri malam--



Dengan menulis, kamu bisa membedakan mana kenyataan mana khayalan :)
Happy reading

25 Januari 2013

Science and Faith ver.1

Lagu ini belakangan sering banget diputar. Awalnya dari pojokan kantor, sekarang langsung dari playlist saya. Typicall lagu The Script.

Kemarin baca tweet yang kira-kira intinya, setiap lagu yang bermain diotak kita itu pasti ada kenangannya. Kadang saya juga berpikir demikian, lebih  mudah menyampaikan apa yang dirasa lewat lagu. Lagu orang sih emang, belum nyampe daya khayalnya untuk bikin lagu sendiri.

Lagu ini saya baru dengar, dan langsung suka. Sebenarnya ga ada kenangan sedikitpun sama lagu ini. Cuman entah yaa, everytime I hear this song, feel undesribeable aja. Melayang-layang entah kemana. Mungkin inget obrolan panjang sama si Bos atau inget gombalan fisika si mantan hahaha. Hal burukpun menyimpan kenangan baik kok, tergantung dari mana kita melihatnya :)

Akan nulis tentang makna lagu ini lebih dalam sih, next post mungkin :D

Ini potongan lirik yang paling saya suka dari lagu ini, lets sing this song fellas!!






22 Januari 2013

Fav Song of the Month: Ne-Yo - Never Knew I Needed


"for the way you've change my plan. for being the perfect distraction" -Neyo
thank you :)
hai Januari, saya kembali.
Orang bilang, jangan pernah jatuh ke lubang yang sama dua kali.
Kali ini boleh ga saya nawar?


14 Januari 2013

New-blog-Rules 2013

woow! bahkan tulisan pertama di tahun 2013 dimulai tidak ditanggal 1 Januari. yeaaah, kali ini memaafkan diri sendiri yang masih belum bisa sepenuhnya mematuhi perjanjian dengan diri. haloo readers *iya seolah ada aja deh yang baca :))* tulisan pertama di tahun ini sebenernya pengen announce apa yang akan (ingin) dilakukan tahun ini sama si blog ini.

sebenernya sih, review ini udah gw  tulis di Secret Book of Hanna *sok misterius x_X* cuman sekedar sharing dan pengingat boleh kan yah? yang jelas, setelah beberapa tahun nulis sembarangan bin serampangan sampe gw bingung sendiri kalo mau nyari tulisan terdahulu, akhirnya tahun ini gw akan mulai dengan serius menggunakan tag *iyah emang telat abis parah bin banget deh*.

ok, tag adalah salah satu hal yang akan gw lakuin taun ini. selain tag, gw juga pengen lebih sering nulis. kenapa? karena tanpa disadari, halaman putih bersih ini tuh salah satu sarana ampuh buat monolog, akan ada banyak warga dirugikan ketika bermonolog disitus jejering sebelah :P. jadi dengan semakin sering nulis mudah-mudah menyehatkan pikiran sendiri, syukur2 bisa bermanfaat buat orang lain.

hemm karena sudah niat untuk lebih rajin bikin posting, isinya ga hanya sekedar curhatan atau common sense hasil mimpi semalem dong pastinya. insya allah, akan mulai nulis beberapa hal menarik *mungkin menarik buat gw :P* yang ga hanya text book, tapi juga dari pengalaman orang lain, diskusi sana sini. topiknya? emm yang jelas yang gw mampu dan suka nulisnya hihihihi, curang ya?

baiklah, nantikan tulisan-tulisan berikutnya
ketjup banjirr selalu :*