30 Agustus 2010

Pelangi?!

heem panas terik menyorot muka saya yang udah ga putih lagi *macem dulu putih ajaah* dari balik kaca di belakang stir mobil hitam itu. terik! SUNGGUH! bahkan AC pun tak mampu lagi mengimbangi *bahkan hny mengimbangi saja tak bisa* hawa panas dari luar. SUNGGUH! yaa, SUNGGUH! berkali kata itu terlintas di kepala saya. tidak terucap memang. tak ada gunanya saya rasa, jadi dalam diam berkali kata SUNGGUH! terucap. setidaknya saya tidak membuat teman seperjalanan saya merasa bosan bila terus mendengar kata SUNGGUH! dari mulut saya.


siang bolong, panas terik, nyasar di antah berantah dengan kemampuan menyetir yang belum lagi mahir. untunglah mereka berbaik hati menemani saya berkeliling bekasi siang ini. fyuh, melewati jalanan dengan motor2 yang dikendarai orang sakit jiwa *maaf kasar* dan jalanan yang kering serta berdebu, seolah berada di daerah industri yang sangat gersang atau bahkan jalanan itu layaki disebut Trans gurun *berlebihan*. yayaya apapun itu, kebayang dong panas dan berdebunya??


well, tapi saya bersyukur atas perjalanan hari itu. saya juga bersyukur kami tersesat. mengapa? emm, bukan, bukan karna saya ga waras. semua karena kami memutuskan untuk berhenti bertanya di pinggir jalan yang terik sekali. jalanan itu baru di beton nampaknya. mobil saya pinggirkan dan seorang teman turun untuk bertanya. saya sedikit menggerung2 *bagi yang tidak tau gerung2 berarti anda norak :P* karna panas, terlambat dan bingung juga campur ga enak udah nyasarin anak orang, 2 biji lagi fyuh!


seketika dari bangku belakang sebuah kalimat cepat meluncur dan sedikit percakapan terjadi
TJB *Teman di Jok Belakang*: han, ada pelangi tuh
saya: *melepas seat belt, menurunkan kaca dan melongok ke atas"
TJB: mau kiamat inih *pose kiai, tangan di dagu menatap lurus ke langit"
saya: huuaa pelangi pelangii pelangiiii, kok bisaaa yaaaa huwaaaa senaaaangggg *over excited*
TJB: mau kiamat ini, gw yakin *pose tidak berubah*
saya: kamera kameraaaa kameraaa gw toolooong ditaas. kameraaa *setengah grubak grubuuk dan maksa*
TJB: *diam mengambilkan tas saya*
saya: huwaaa huwaaaaa kok bisa yaaa. aahhh senaaang baguuuusssss
TJB: mau kiamat ini *pose kembali ke awal*


anihuwei, saya kegirangan dan sangat senang karna bisa liat pelangi tanpa harus melihat hujan dan badai. bahkan tanpa sedikitpun awan mendung. saya tidak peduli, saya suka pelangi. apapun kondisinya, saya suka pelangi. tapi saya geli, karna dibalik kegirangan saya ada TJB yang terus menggumamkan "mau kiamat ini, yakin gw mau kiamat ini" hahahahahahah
same place, same things, different way of thinking.. human :)

27 Agustus 2010

SURAM


sedikit pemandangan ibukota. syarat akan gedung bertingkat dikejauhan dan perumahan disekitarnya. cuaca sore ini mendung, saya sedikit kecewa maka saya edit sedikit. setelah mengedit saya bertanya

"kok jakarta jadi suram ya?"

26 Agustus 2010

COMING SOON


"Hanna Arfiani Perdana, S.Sos"

i dedicate my last 3rd month for grabing you
and standing proudly in front of my family
just saying I'm Graduate now!!


hope God give me spirit and health
for facing complicated-month
amin :)
"tuh, bulan nya bagus!"

saya melongok keatas, mencari sosok indah yang diucapkan
yaa, malam ini ia begitu cantik
tersembunyi dibalik gerai dedauan dari pohon-pohon tua di pinggir jalan itu
sinarnya terpancar malu-malu

ahh, tuhan
terima kasih :)

19 Agustus 2010

istirahat siang ini

ada hal yang membeban dalam diri, entah mengapa tak juga bosan menghinggapi. sampai terkadang saya bingung sendiri, apa rasa ini tak bisa mati?
pernahkah kamu mengamati, binar mata saat menatapi? saat terbayang dalam diri, ada seorang disini yang menemani dalam sepi.

bukan, saya tidak mengeluh, sayang. saya hanya menguraikan. banyak sepi yang hinggap belakangan ini dan saya tak tau apa yang terjadi. saya coba hampiri namun tetap tak temukan jawab pasti. mampukah kamu bawa ramai kembali? aku tak tau sayang, aku tak tau.

3 Agustus 2010

saya menunggu, saya bosan dan saya menulis

lagu ini sering banget saya denger. kayak ga ada habisnya. entah dari mana asalnya, selalu aja nyampe ketelinga saya. padahal buat sebagian orang, kata mereka saya budek hehe. yasudahlah. sejak denger lagu ini buat pertama kalinya, saya ga berenti berharap, akan ada seseorang dengan suara se-menenang-kan itu mengatakan pada saya


"ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud
yasudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai
yasudahlah
apapun yang terjadi ku 'kan selalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih, cause everythings gonna be okay"


yaa, mengatakan semua akan baik-baik saja dan mengatakan yasudahlah. mengatakan "yasudahlah" dengan intonasi se-ikhlas itu. bukan menyerah tapi mengikhlaskan. membiarkan bagaimana hidup harus berjalan pada pilihan rute yang kita ambil. setelah berusaha, saya rasa "yasudahlah" adalah pilihan yang tepat.

ahh, saya menunggu. seseorang mengatakan itu, mengucapkan bait lembut itu dan menenangkan jiwa dan hati ini. membuat langkah yang akan kita ambil terasa lebih mudah dan membuat jalan terasa lebih landai saat mendaki :)

love this song so much, thanks Bondan and fade 2 black

Menguraikan Benang Kusut

tak pernah ada rasa se-menggangu ini sebelumnya
bolak balik badan di atas kasur, tak membuat mata lantas berkawan
suara rusuh televisi terus menderu telinga saya
aduan tongkat kayu dan tiang listrik berbunyi berkali
namun kedua bola mata lelah ini tak lagi mau terpejam


hari yang melelahkan
minggu berpeluh tak henti mengeluh
andai ia bisa berontak, pastinya saya tak lagi ada disini
suara hati kadang terdengar keras, melebihi dialog jacky chan di televisi
namun keraguan tetap menyerang, menyeruak, memuncak


saya tak mengerti suara hati
mungkin telinga saya sudah tuli
sampai tak lagi mengenali suara hati sendiri
keraguan demi keraguan menumpuk, menahun dan berkarat
berkutat pada sebuah jalan cerita yang mampat


untaian benang merah yang saya biarkan terurai dulu
kini mengikat tiap jaring saraf otak
kencang dan tak lagi jelas ikatannya
mengkotak-kotakan bayangan dalam cekungan tak berujung
membiarkannya terurai sama dengan meninggalkannya kusut tanpa akhir
yaa, saya baru pelajari itu hari ini, setelah tahun berlalu
saat sesak di dada tak lagi tertahan


mata saya kini terpejam
namun tetap saja, otak saya tak berhenti bicara
menggaungkan sebuah nama
nama yang bahkan tak pernah terlintas di alam sadar
menceritakan kembali ingin hati
membuat seolah saya bisa melakukannya, bahkan dengan mata tertutup
ahh,sensasi mimpi memang tiada duanya
semua nampak mudah


berkali, membuat saya berpikir banyak hal
banyak hal harus dilakukan 'tuk mengurai benang ini
dimulai dengan menenangkan diri, mencari, menemukan dan memantapkan
hati-hati main hati, begitu sahabat saya bilang
saya tidak main hati, saya ingin menjaga hati
menghindarkan jatuhnya hati yang tak seharusnya
mencegah tertorehnya luka yang tak pernah ingin saya buat


yaa, saya terpejam kini
suara jacky chan masih terdengar
begitu juga suara-suara dalam otak saya yang saling berargumen
tapi saya hanya terdiam, mematung, membeku
tak kuasa mencegah mereka bertengkar
saya hanya tau, satu hal untuk menghentikan ini
yaa, mengurai benang kusut yang saya simpan dulu
melancarkan cerita yang mampat
dan membuatnya tak lagi berkarat


yaa, sampai pada hari benang merah itu terurai cantik
entah dalam bentuk jalinan kasih atau persahabatan semata
saya akan persiapkan diri
bersiap untuk sendiri atau tak lagi berbagi
karna saya tau yang sama maui
dan berjuang adalah jalan yang harus dilalui