heem panas terik menyorot muka saya yang udah ga putih lagi *macem dulu putih ajaah* dari balik kaca di belakang stir mobil hitam itu. terik! SUNGGUH! bahkan AC pun tak mampu lagi mengimbangi *bahkan hny mengimbangi saja tak bisa* hawa panas dari luar. SUNGGUH! yaa, SUNGGUH! berkali kata itu terlintas di kepala saya. tidak terucap memang. tak ada gunanya saya rasa, jadi dalam diam berkali kata SUNGGUH! terucap. setidaknya saya tidak membuat teman seperjalanan saya merasa bosan bila terus mendengar kata SUNGGUH! dari mulut saya.
siang bolong, panas terik, nyasar di antah berantah dengan kemampuan menyetir yang belum lagi mahir. untunglah mereka berbaik hati menemani saya berkeliling bekasi siang ini. fyuh, melewati jalanan dengan motor2 yang dikendarai orang sakit jiwa *maaf kasar* dan jalanan yang kering serta berdebu, seolah berada di daerah industri yang sangat gersang atau bahkan jalanan itu layaki disebut Trans gurun *berlebihan*. yayaya apapun itu, kebayang dong panas dan berdebunya??
well, tapi saya bersyukur atas perjalanan hari itu. saya juga bersyukur kami tersesat. mengapa? emm, bukan, bukan karna saya ga waras. semua karena kami memutuskan untuk berhenti bertanya di pinggir jalan yang terik sekali. jalanan itu baru di beton nampaknya. mobil saya pinggirkan dan seorang teman turun untuk bertanya. saya sedikit menggerung2 *bagi yang tidak tau gerung2 berarti anda norak :P* karna panas, terlambat dan bingung juga campur ga enak udah nyasarin anak orang, 2 biji lagi fyuh!
seketika dari bangku belakang sebuah kalimat cepat meluncur dan sedikit percakapan terjadi
TJB *Teman di Jok Belakang*: han, ada pelangi tuh
saya: *melepas seat belt, menurunkan kaca dan melongok ke atas"
TJB: mau kiamat inih *pose kiai, tangan di dagu menatap lurus ke langit"
saya: huuaa pelangi pelangii pelangiiii, kok bisaaa yaaaa huwaaaa senaaaangggg *over excited*
TJB: mau kiamat ini, gw yakin *pose tidak berubah*
saya: kamera kameraaaa kameraaa gw toolooong ditaas. kameraaa *setengah grubak grubuuk dan maksa*
TJB: *diam mengambilkan tas saya*
saya: huwaaa huwaaaaa kok bisa yaaa. aahhh senaaang baguuuusssss
TJB: mau kiamat ini *pose kembali ke awal*
anihuwei, saya kegirangan dan sangat senang karna bisa liat pelangi tanpa harus melihat hujan dan badai. bahkan tanpa sedikitpun awan mendung. saya tidak peduli, saya suka pelangi. apapun kondisinya, saya suka pelangi. tapi saya geli, karna dibalik kegirangan saya ada TJB yang terus menggumamkan "mau kiamat ini, yakin gw mau kiamat ini" hahahahahahah
same place, same things, different way of thinking.. human :)
1 komentar:
ah yaaa beberapa hari yang lalu saya juga sempat lihat pelangi muncul, sore hari tanpa basa basi. memang mau kiamat, tampaknya !
Posting Komentar