17 September 2009

pelangi cantik dalam gelas kaca

berawal pada siang yang panas kemudian diakhir dengan hujan deras di sore itu
ada segelas coklat panas ditangannya yang akan segera ia minum
hanya segelas coklat panas dalam gelas kaca bening yang menemaninya sore itu
dinginnya udara tidak membuat coklat panasnya mendingin

pandangannya nanar
menatap lurus ke angkasa
menatap dengan jelas setiap titik hujan yang jatuh di halaman depan
begitu banyak sampai tak sanggup ia lihat satu per satu

ada dingin yang tiba-tiba menyerang saat coklat panas masuk ke tenggorokannya
dingin yang menjalar sampai ke ujung kakinya
aneh.. sangat aneh
justru disaat meminum coklat panas itu ia merasa kedinginan

matanya tetap menatap lurus ke angkasa
seolah mengharapkan hujan kali ini bukan menuangkan air dihalamannya
ada yang diharapkannya hadir bersama hujan kali ini

gelas kaca itu kosong sudah
namun badannya belum lagi hangat
masih, ia masih merasa dingin
dan tetap memandang angkasa

hujan mulai reda..rintik mulai mengecil kemudian terhenti
matanya masih menatap pasti ke angkasa
dengan gelas kaca kosong ditangannya
masih mengharapkan hadirnya sosok lain yang dibawa hujan sore itu

matanya mulai beralih
meninggalkan angkasa yang mulai cerah
matanya memandang gelas kaca bening ditangannya
dan ia siap mengangkat gelas itu ke angkasa

sedikit senyum muncul ditepian bibirnya
senyum kecewa mungkin
tapi dia tetap tersenyum
dan menggumamkan sebait kalimat
"kamu adalah pelangi cantik dalam gelas kacaku, hanya bayangan warna warni tanpa ada wujud pasti, hanya muncul untuk menghilang"