11 Juli 2012

at the bottom of your life

seandainya hidup punya pilihan menu "sent to draft" mungkin akan banyak sekali celotehan kurang penting yang akan ada didalamnya. mungkin itu juga yang membuat sang maha pencipta tidak menciptakan menu "back" dengan tanda putar balik dalam hidup. agar manusia terus maju, mencari dan melihat ke depan bukan mengacak-acak masa lalu.

seandainya, ahh, Allah benci sekali manusia yang suka berandai-andai sampai ia lupa nikmat yang terhampar dihadapnnya sangat berlimpah, jauh dari cukup, sering kali berlebih namun tetap mata dibutakan keinginan yang terus membara tanpa pernah berhasil dipadamkan.

saat membuat post ini, saya sudah sempat menuliskan beberapa kalimat sebelum akhirnya saya endapkan dalam menu "Draft" sampai beberapa bulan. akhirnya beberapa kalimat tersebut saya hapus dan dengan judul yang sama, saya mulai mengucurkan kata yang bermain tanpa henti di alam pikir saya.

tulisan ini tidak bermaksud menggurui, apa pula yang bisa kau ambil dari tulisan iseng dan serampangan ini? intinya hanya sekedar berbagi saja, entah apakah ini mengumbar kesedihan, memamerkan ke-mellow-an, terserah bagaimana pembaca menginterpretasikannya *macam ada yang baca x_X* 

have you ever been at the bottom of your life? semoga kalian cukup stabil untuk tidak merasakan berada dalam titik tersulit dalam hidup. saya? emmm cukup sulit mengatakan apakah kali ini adalah titik tersulit dalam hidup saya. buku yang saya baca saat SMA dulu, judulnya "Being twenty something is hard" saat membaca buku itu saya membayangkan, apakah saya akan ada di masa itu? sebagian dari kita mungkin tidak menyadari bahwa kondisi peralihan menuju dewasa itu nyata, nyata kondisinya bisa dilihat mata, nyata sulitnya walau hanya bisa dirasakan dan nyata dampaknya.

bagi saya, setelah berdiskusi dengan beberapa teman dan mencari artikel tentang kondisi "quarter life crissis", mungkin apa yang sedang terjadi sekarang adalah masanya. masanya untuk saya merasakan ada pada fase ini. mungkin tidak sama kejadiannya, tapi pasti ada peristiwa tertentu yang menjadi pelajaran untuk kita agar lebih matang dalam berpikir dan mengambil keputusan.

banyak perjalanan yang terhenti, perjuangan yang kandas namun banyak juga pencapaian dari usaha ala kadarnya maupun usaha setengah mati. walau pada fase ini pandangan pihak lain melihat kemunduran dalam diri saya, banyak kemajuan yang saya rasakan. sebagian yang mengenal saya dengan baik *yaa banyak yang hanya kenal toh?* mengatakan kemunduran dalam cara pandang saya terhadap hidup.

alah apa sih yang mundur? wong hidup yaa begini-begini aja kok. ga lebih ga kurang. kita nya aja yang berlebihan atau kekurangan. saya ga berani bilang saya menyesuaikan alur cerita, rekaan alasan dengan jalannya hidup. kenapa? ya karena hidup begini-begini aja. kita yang mau "naik kelas", kita yang berubah.

saya ini batu, seperti yang kalian tau. tapi batu juga bisa hancur kok.
bisa hancur perlahan karena kucuran air, atau hancur lebur karena hantaman palu.

saya? saat ini? hancur lebur karena air.
menyedihkan? not really.
masih banyak yang bisa saya syukuri dan pelajari.
ini fasenya, at the bottom of my life i found my self.



thanks to you, you and you
for let me so damn sink here and found that actually i'm great swimmer :)




Finally I'm Done

keinginan menyelesaikan sesuatu sampai tuntas terkadang menguras seluruh energi positif dalam diri. memungkinkan  ketidakmungkinan memerlukan usaha tak henti dan harapan yang tak putus.
aku sampai pada tapal batas.
antara nyata dan harap yang selalu mengikatku erat.

saat ini hanya menatap, belum lagi melangkah.
entah apa yang masih menjadi pertimbangan, hingga berat 'tuk bergerak.
aku ada di sebuah perbatasan antara melepas dan berharap tinggal.

dan benar, aku ada di tapal batas.
tak mungkin melangkah mundur
harus terus melaju
melepaskan yang pernah ada


sayang, selamat berjalan. selamat menemukan. selamat melepaskan.

10 Juli 2012

Favorite song this month: Dark Side - Kelly Clarkson


  Can you love me, even with my dark side?