19 Desember 2009

..Beautifull Limitation..

berbicara tentang jeda membuat saya sedikit tergelitik
dualisme diri ini kembali terusik

jeda
spasi
cermin
batas
mereka semua kelompok penghalang bukan?
namun tanpa mereka seluruh alur hidup akan berantakan bukan?
yaa, mereka membuat hidup bisa bernafas
mengatur nafas sedemikian rupa sehingga
hidup bisa berhenti sejenak kemudian kembali berlari kencang

saya pernah berpikir
ketika saya melihat adanya garis lurus yang memisahkan lautan biru dengan langit sore
dan dialog ini terlintas di otak saya
hai langit, apa yang sedang kamu lakukan?
aku? aku menatapnya, mengamatinya, melihatnya
siapa?

dia..mahadewi ciptaan Tuhan.. laut biru yang kucinta
mengapa kamu hanya menatapnya?
karna ada batas yang Tuhan ciptakan diantara kami
apa kamu rindu laut?
ya sangat! tapi saya tau, kami tak bisa bersama
mengapa? mengapa kamu memilih menjadi langit yang hanya menjauhkanmu dari laut?
karna saya tau, dengan menjadi langit saya bisa melihat laut setiap saat bahkan saat dia mengamukpun saya dapat melihatnya dengan leluasa..dengan menjadi langit saya bisa menjaganya dari atas..dengan menjadi langit saya bisa berdoa kepada sang Tuhan agar selalu menjaga laut yang saya cintai karna saya lebih dekat dengan sang Tuhan
apa kamu mencintai laut?
sedalam lautan dan seluas angkasa saya mencintainya
lalu mengapa kamu membiarkan batas itu memisahkan kalian?
karena saya mencintainya

saya mendengarkan percakapan itu dengan seksama
banyak hal tentang cinta yang tidak saya pahami
banyak hal tentang batas yang membuat saya jengah dan ingin bebas
namun satu yang saya mengerti
DIA memperkenalkan batas dalam hidup kita agar kita menghargai cinta
karna DIA sangat mencintai kita
maka dia memperkenalkan batas pada kita

saya membenci batas
saya tidak suka pembatas
saya tidak mau dibatasi
saya tidak ingin membatasi
saya tidak mau keterbatasan
tapi saya tau
saya membatasi karna saya mencinta
saya dibatasi karna dicinta
saya diberikan pembatas karna ada cinta
keterbatasan yang adapun mengagungkan cinta

melihat batas
mengamati jeda
menemukan koma
menulikan spasi
membuat saya sadar, tidak semua hal bisa dimiliki
membuat saya mengerti, tak semua ingin bisa dikabulkan
yaa, segalanya sesuai dengan jalannya
berjalan sebagaimana harusnya


saya ingin seperti langit yang mampu mencintai laut dengan segala keterbatasan yang ada
saya ingin mencintai seperti langit yang selalu menjaga walau dari kejauhan
dan saya ingin seperti langit yang berdoa pada Tuhan agar selalu menjaga laut
memberikan laut segala kebaikan yang ada

doa langit untuk laut-nya
"Tuhan, aku hanya mampu menatapnya dari atas sini
tanpa mampu mengenggamnya dikala ia disakiti
tanpa bisa menjadi sandaran untuknya dikala ia sedih
Tuhan, aku hanya mampu melihatnya bermain, bergulung dan berputar
tanpa mampu buatnya tersenyum
tanpa bisa memberikan penjagaan terbaik
Tuhan, aku syukurin batasan yang Engkau beri
aku ikhlaskan pilihanku menjadi langit
tapi aku mohon Tuhan, jaga laut untuk ku
karna aku hanya bisa memohon penjaga terbaik dari MU
Tuhan, aku mencintainya seluas langit milikMU dan sedalam lautMU
bantu aku Tuhan untuk selalu menjaganya
batas ini Engkau buat karna Kau mencintaiku
dan Tuhan, taukah Engkau?
batas ini membuatku semakin mencintainya, laut biruku"

Tidak ada komentar: