Hebatnya dirimu kini harus ku akui
Kamu mampu ciptakan badai besar dalam hidupku
Kamu bawa hujan deras tak berujung belakangan ini
Aku tau, kamu keringkan semua lautan untuk ciptakan hujan dan badai itu
Hanya untuk hancurkanku
Namun masih bisa aku tangkis semuanya
Masih mampu aku pertahankan duniaku
Lalu entah menyesal atau taktik
Entah kehabisan tenaga atau akal
Tak lagi badai kamu kirimkan, tak lagi hujan kamu bawa
Ditanganmu ku lihat pelangi dalam etalase kaca kecil
Aku tak lagi marah
Tak lagi kutuk badai yang kamu ciptakan
Tak lagi kecam hujan yang kamu bawa
Hanya karna pelangi cantik dalam etalase kaca itu
Aku melemah, duniaku tak lagi tergenggam
Tak sadar aku, duniaku mendekati jurang dengan sendirinya
Dan semua berulang
Berkali
Selalu sama
Datang dan pergi, hilang dan kembali
Aku yang bodoh
Tak pernah sadar betapa hancurnya aku
Betapa tak bisa lagi ku bangun duniaku
Ternyata pelangi kecil itu hanyalah bentuk senyum sinismu saat berhasil mengalahkanku
Betapa bodohnya aku
Selamat!
Akhirnya duniaku hancur
Bukan karna badai ciptaanmu, bukan karna hujan yang kamu bawa
Hancur karna pelangi cantik dalam etalase kaca itu
pelangi yang kukira tanda damai, pelangi manis, pelangi cantik
Ternyata hanya amarah yang kamu bungkus manis
Selamat!
Terima kasih sudah menghancurkan duniaku.
2 komentar:
wah, siapa tuh?? kejamnya. andai dia baca tulisan lo ini... dan andai gembel juga baca :'(
ini tulisan lanjutan dari 'pelangi cantik dalam gelas kaca' yah?
hahahaha
iya iah umm semi lanjutan hehehe
Posting Komentar