cuman sejenak hujan turun sore itu
namun cukup berikan sejuk bagi panasnya kota
bau basah yang khas mulai tercium
cipratan air mulai membasahi ujung celana beberapa pria yang lalu lalang
tidak ada yang memperhatikan hadirnya sore itu
ia nampak begitu malu-malu untuk keluar
menunjukan dirinya yang indah
entah mengapa begitu lambat bagiku yang menantikannya sempurna
aku hanya duduk diam sore itu dan memandanganya dari kejauhan
jauh sekali sampai aku tau aku tak'kan pernah mencapainya
sebuah mimpi yang tetap akan jadi mimpi untuk bersamanya
pelangi
mungkin hanya aku yang menyadari dan menunggu kehadirannya
mungkin kamu tidak, dia juga tidak atau bahkan tidak lagi ada yang menantinya
sebab dia begitu lambat datang dan begitu cepat berlalu
hanya aku yang akan menunggunya hingga sempurna
dikota ini, sore ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar