24 Oktober 2011

Dan ia berlalu, karena tau takdir sedang tak ingin memihak
Mungkin sang dewi sedang malas untuk sekedar mampir dan bermain dengan nasibnya
Tak apalah, pikirnya. Sudah saatnya pekerjaan tertunda itu selesai


Surut bersama gerusan panasnya surya yang tak lagi sama rasanya
Perubahan demi perubahan kerap terjadi namun ia tetap ingin menjalani
Keras kepala, mungkin keras hati entahlah apapun sebutannya
yang jelas ia ada pada satu titik pertahanan yang pasti


Mencoba menunggu sang dewi untuk mampir, mungkin besok ia punya waktu, pikirnya
namun tidak demikian nyatanya, sang dewi tak ingin mampir. Sungguh tak ingin


Maka ia berlalu, kali ini dengan kesungguhan ganda dan langkah pasti
Hatinya tertinggal, mungkin sebagian besar tak ia bawa
Percuma, pikirnya.


Ia hanya ingin berlalu dari takdir yang tak memihak,
itukan hak takdir, pikirnya
Hati melemahkannya, membuatnya fokus pada kekosongan,
pisahkan saja dari hati dan jiwa hingga mantap berjalan


Dan demi waktu yang tak mau berhenti,
Titipkan salam hangatku untuk sang dewi
Katakan dia memilih pergi dan melepas semuanya

Tidak ada komentar: