bentang waktu menghampar dihadapan
tapaki setiap jejak kecil dalam pandangan
guratan nasib menjejal pada satu masa perpisahan
hamburan kasih mengawali perjalanan pagi
isak tangis hinggapi jenuh diri
teriakan bersahutan melolong saat kehilangan mendera
perjalanan ini mulai kehilangan arah
pilu ini tak henti berderu
selalu ada isak dalam tangis meringis
kala rindu menyelimuti diri, lantas amarah kembali merajai
pada satu pintu emosi memuncak
hancurkan segala wujud dihadapannya
ketika tangan tak lagi mampu merengkuh
pegangan merapuh kala diri merengek asupan kasih
sesaat ucap keluh meluruh
ada banyak kerikil yang menyakiti kaki
tapi kita berjalan
ada banyak pasir sakiti mata
tapi kita masih bisa melihat
namun saat emosi penuhi hati
kita hanya bisa menyakiti
sudah akhir semua lelah yang mendera
biarkan jenuh menjadi nyata
agar segera dapat kita selesaikan khayalan ini
sesegera mungkin, secepat angin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar