12 November 2012

it's about creating your own happiness

semua orang punya caranya sendiri untuk mengatasi masa-masa sulit. ada yang memilih menyendiri dengan headset di kepala dan buku di tangan. seolah menolak dunia masuk lewat telinga dan mata.

ada juga yang memilih mengumpulkan sebanyak-banyaknya sahabat yang ia miliki, bertukar cerita, berbagi tawa. tujuannya sederhana, agar ceritanya tertumpuk pada bagian terbawah dari pengalaman hari ini. akan banyak hari yang ia lalui untuk berbagi cerita dan tawa dengan sahabatnya sampai ia merasa ceritanya sendiri sudah terhimpit.

cerita lain seperti berkeliling kota untuk menenangkan diri, bisa sendiri atau dengan teman pilihan. mungkin teman yang bisa dipercaya atau teman yang bersedia saja. melihat kelap kelip lampu ibukota tau sekedar duduk melamunkan diri di sudut taman kota.


buat saya? cerita mengatasi masa sulit beragam kegiatannya. mengapa? karena keterbatasannya pun banyak. buat saya cara paling ampuh mengatasi masa sulit adalah deal with your ego. biasanya saya akan butuh waktu berduaan dengan ego saya. ego saya sangat suka laut, mungkin dia reinkarnasi ubur-ubur. jadi saya suka berduaan dengan ego saya di laut terdekat. in case ga mungkin berduaan ke laut, saya biasanya ngajak dia nyuruput green tea latte ajah, poor me, my ego only drink starbuck's green tea latte *puk puk dompet*.

nah kalau udah berduaa, biasanya kami bisa saling chill. dia mau dengerin saya, saya juga mendengarkan dia. pada kondisi ini, biasanya kami akhirnya sama-sama mencapai kata sepakat dan membawa banyak energi positif ke rumah.

awalnya saya ga tau harus bagaimana kalau lagi begini, pengen banget rasanya bisa mengumpulkan sebanyak-banyaknya sahabat yang saya punya sampai pada suatu ketika disaat upaya pengumpulan ini terjadi, ego menyapa saya dan bertanya "do you have a friend? you sure you have?" dan kemudian saya kembali garuk-garuk dinding. saya pengen buktiin ego salah tapi sialnya segala kebetulan membenarkan ego. kesibukan masing-masing, kondisi kantor yang berjauh-jauhan, kondisi dengan pacar yang ga menentu dan sebagainya menjadi hambatan untuk pengumpulan masa menuju keceriaan ini. akhirnya, kembali saya dan ego terdampar pada sebuah jembatan kayu di dekat laut.

pernah juga saya mencoba meminta seorang terpercaya menemani saya disaat masa sulit menyerang. tapi tetap saja, hambatan demi hambatan terjadi. pertengkarannya dengan sang kekasih, kondisi pertemananya dengan saya memburuk atau hal lainnya menjadikan lagi-lagi saya dan ego terdampar di salah satu starbucks ibukota sambil nontonin ujan.



ya akhirnya, saya menyimpulkan banyak orang yang beruntung memiliki orang terpercaya dan teman-teman terkasih yang bersedia menjaga mereka 24 jam, bersedia mendengarkan cerita dengan derai airmata atau sekedar bercandaan basi semata, tapi mereka ada. sedangkan saya, mungkin terlanjur terlahir menjadi bagian yang mendengarkan saja tanpa bisa dengan leluasanya menceritakan apa yang saya rasakan.

sesek sih, iya sungguh loh, sesek. mendengarkan temanmu mengalami hal yang sama persis dengan apa yang kamu alami dan lantas ia mendapatkan perhatian sebegitu besar dari sahabat2mu tanpa kamu bisa membuka mulut dan menceritakan kepada mereka apa yang kamu alami. well, ga bisa menyalahkan mereka pun, mereka bukan dukun toh? yang bisa tau lu lagi putus cinta tanpa lu pernah cerita kalo lu punya pacar?

jadi, saya akhirnya harus setuju dengan pernyataan "bahagia itu jangan pernah digantungkan ke orang lain, bahagia itu dari kita, dari dalam diri kita. creating your own happiness"


seharusnya bahagia itu sesederhana saat saya tersenyum dengan sendirinya saat melihat seorang bayi tersenyum. ya sesederhana itu. dan sekarang dan seterusnya, itulah yang akan saya lakukan. tetap mendengarkan di satu tempat dan menciptakan kebahagian untuk saya ditempat lainnya.


1 November 2012

Fav Song of the Month: OST. Perahu Kertas





...perahu kertas mengingatkanku
betapa ajaib hidup ini
mencari-cari tambatan hati
kau sahabatku sendiri
hidupkan lagi cita-cita, cerita cinta
yang lama ku simpan sendiri...






entah termehek-mehek atau tergila-gila sama laut, semua hal tentang perahu kertas ini menyentuh saya luar dalam *tsahelah* dan lagu ini errrrr bites me today! Anyway, this is my month :] 

Enjoying November everyone!!

31 Oktober 2012











Your Pain
Your Sorrow
is
YOURS

-Keep it only for you-







Surat Kecil yang Terlupakan

Tulisan ini diambil dari sebuah surat yang entah ditujukan untuk siapa, ditemukan dalam sebuah catatan kecil yang hampir terbuang. Happy reading, people :)


__________________________________________________________________________


Jakarta,  2012

Halo sayang,

Saat surat ini kamu temukan, pastinya aku sudah tidak lagi mendampingimu sebagaimana yang kita rencanakan dulu. Karena sampainya surat ini ditanganmu, menandai jauhnya sudah aku melangkahkan kaki.

Sayang, saat ini aku hanya perlu sedikit lebih tau diri. Setidaknya mulai saat ini. Lebih tau diri untuk mampu memposisikan dimana seharusnya aku berdiri, berdiri di dunia mu, di wilayah mu.

Banyak serpihan kenangan yang sudah kadaluarsa, sayang. Izinkan sejenak aku rampungkan pengoleksian ini, sekedar memungut serpihan tak bermakna yang masih tersebar di ranah mu. Setelah itu, voila! disapparate..

Aku tak beranjak masuk lebih jauh. Jelas aku tak bisa, bertahun telah mencoba dobrak aneka pintu yang kau kunci. Dan yaa aku tak bisa. Jadi jangan kuatir, aku tak kan mampu rusak lembaran yang baru sedang kamu tulis.

Saatnya sudah tiba. Bertahun ku tunda, bertahun tak tau diri ku jalanin, apa kamu pernah merasakan menjadi aku? Ahh, jangan sampai. Semoga tidak. Tuhan sangat baik, aku sudah memintanya menjaga mu. Semoga kali ini Tuhan kembali dengarkanku.

Aku yakin kamu akan menjagaku namun mungkin bukan saat ini, bukan dikehidupan ini. Aku juga yakin semua janji yang pernah ada, semua ikrar tak tertulis yang kita buat tanpa dasar dan semua mimpi yang pernah kita bagi, suatu saat akan kembali menjadi satu, terwujud.

Sayang, serpihan ini aku bawa ya, tak ada lagi sampah di ranah mu.
Life well, dear.
I love you as I always do.



your dearest love,
Harapan Senja






22 Oktober 2012

Change?

posting berikut ini hanya ke-sotoy-an dan common sense belaka kok. tidak perlu dimasukan jauh kepikiran kalau kalian tidak mau, tidak harus menyelesaikan membaca juga bila tidak ingin. sekali lagi, ini hanya ke-sotoy-an saja, ke-sebal-an semata. yeaaa, kalau lagi sebel atau memikirin sesuatu, biasanya I put some word on my bb notes. kalau ada waktu yaa dilanjutkan posting kesini.
well, jadi ini tentang apa?

tentang sebuah kalimat yang sering menggangu saya. sering ga sih kalo lagi curhat sama orang atau lagi dinasehatin orang tetiba tuh orang bilang "people change, han!" NAH! ini dia. ini diaaa. ini diaaa si jali-jali.

"People change, han!" lama-lama pengen banget rasanya ngejawab "Some people doesn't, right?"
orang yang ada diposisi yang sama belum tentu melakukan hal yang sama, betul?
jadi saat ada diposisi yang sama, ada "people yang change" ada "people yang GA change", kan?
poinnya apa hana? poinnya, jangan mengkondisikan kalo semua orang itu akan mengalami perubahan. ga semua orang "change", mau jadi apa sih? batman? wonder girl? atau wonder petz? *ups*

kalau dikondisikan emang pasti banget semua makhluk hidupa kan berubah, bukti nyata mereka tumbuh. tapi "change" disini bukan untuk konteks itu yang jelas *ahh emang lu pernah jelas han? x_X* maksudnya "change" yang bukan terjadi secara alami, tapi "change" karena adanya benturan sosial, kepentingan, perasaan *tsaaaahh masuklah perasaaan* yaa kind of event yang membuat some people change.

"People change, han!" menurut gw sih wajar kalau ada hal-hal yang ga disangka, yang bikin lu lu lu orang menjadi "change" tapi pleaaaaseee deeehhh ga usah mengkondisikan bahwa dalam kondisi demikian itu semua orang wajar aja klo "change" yaa enggaklaaaaah well buktinya banyak orang yang akhirnya menerima, bener-bener menerima kondisi itu dan "GA change".

kenapa? karena mereka mengalami proses alami. bukan sibuk mengkondisikan. pada akhirnya mereka bukan menganggap normal kondisi perubahan tersebut tapi menganggap bahwa kondisi yang mengakibatkan (mungkin mengakibatkan) mereka berubah itu yang normal, I mean normal terjadi dalam proses hidup. *oke banyak yang ga paham sih pasti x_X*

"People change, han!" sebenernya yang tidak memilih "change" juga sebenernya bukan karena mereka ada di comfort zonenya juga loh. BELUM TENTU. tapi mungkin banget mereka ga punya pilihan atau mereka ga bisa memilih. ada hal-hal yang pastinya sebagai manusia dengan segala kelemahan, kita hanya bisa menerima. tidak mengubah apapun, tidak bisa memilih untuk melakukan apapun. kita hanya diposisikan untuk menjalankan apa yang sudah dipilihkan oleh yang memiliki kuasa untuk berjalan dan menerima, tanpa bisa memilih apalagi mengubah. dengan kondisi ini pun, mereka tidak berubah. "Some people doesn't change, right?"

People change but many people doesn't.
jadi poinnya, kalau bisa sih yaaaa jangan mengkondisikan perubahan itu sebagai hal yang normal. jangan menormalisasi apa yang ga normal. ga normal ya ga normal aja, accept it! terima kalo kondisinya emang ga normal, dan ga akan pernah bisa normal. bukan mengkondisikan perubahan diri sebagai akibat dari perubahan alamiah. cause by accepting the insanity maybe we can act sane.