bercerita tentang perasaan yang menyerang, mau dengar? yaa walau tidak kalian baca, saya tetap akan curhat! hahaha. jadwal hari itu adalah jadwal terpadat, jam 7 pagi saya sudah berada di tempat kos sepupu saya untuk mewawancari pemilik kos tersebut dan 2 orang temannya di kampus kemudian saya harus menempuh perjalanan jauh *menurut hitungan orang di kota itu*. sms itu masuk sekitar jam 2an. saya tengah mewawancarai seorang ibu, saya meminta izin membaca sms tersebut sejenak dan kemudian setelah tersenyum kecil wawancara saya lanjutkan.
yaa, hanya senyuman kecil yang bisa saya berikan pada hp saya yang diam saja ketika tulisan yang saya baca mengatakan "Deadline skripsi berubah dari 23 Juni 2010 menjadi 1 Juni 2010. SEBARKAN. URGENT!". diikuti tabuhan drum deek deek jeess treeem bum craaaaaak!!!! *intermeso*. sebenarnya jauh dalam hati saya menyesal namun akal sehat saya bilang "mau apalagi? mau bagaimana lagi? yaa setiap pilihan selalu ada konsekuensinya dan untuk hidup manusia harus membuat pilihan" akhirnya saya bisa tersenyum lebih lebar dan lega. merelakan dia *skripsi.red* pergi sejak dari hidup saya. mungkin ini jalannya, jalan yang saya pilih untuk tidak bersama kalian di Balairung agustus 2010 ini.
walau demikian, saya ingin kalian teruskan perjuangan ini. jangan sampai semangat mengendur dan jangan pernah biarkan harapan kalian kosong. isi ulang selalu semangat kalian, charge kembali energi kalian sebelum habis, pelihara harapan kalian agar jadi besar dan buahnya bisa kalian nikmati agustus ini. sungguh jauh dalam hati saya sangat ingin lulus bersama tapi ternyata jalan yang saya pilih berbeda. maka dari itu, saya ingin doa dan semangat saya selalu sampai pada kalian. karena melihat perjuangan kalian membuat saya sadar, saya memang tidak pantas ada disana agustus nanti. jadi biarlah saya menanti saat yang tepat untuk berada disana sambil mencicil harapan dan mimpi saya.
membiarkan dia *skripsi.red* berlalu sejenak, membiarkan pikiran saya istirahat sejenak dan membuat badan saya yang jenuh serta penuh peluh merasakan kesegaran adalah pilihan tepat saat ini. walau gelisah dan resah tetap tak beranjak dari ujung hati yang tak terlihat. ia mengendap disana, seolah ingin menghantui malam saya dengan perasaan bersalah. namun sekali lagi, pikiran saya kembali merasionalisasi semuanya.
"yaa setiap pilihan selalu ada konsekuensinya dan untuk hidup manusia harus membuat pilihan"
pilihan saya untuk mundur mungkin tidak menghasilkan reward saya tapi saya jadi tau apa rasanya menjadi bagian dari mereka yang selama ini menjalani masa kuliah yang lebih lama. pilihan ini bukan tanpa alasan, bukan tanpa tujuan. hanya saja perbedaan menciptakan perpisahan. saya mencicil mimpi, kawan.
selamat berjuang BIASA-ku sayang, may Allah always be with u guys!
heart you always :)
@chocappucino, mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar